1. Radiasi benda hitam
a. Energi radiasi
Benda yang mempunyai sifat menyerap semua energi yang
mengenainya disebut benda hitam. Benda hitam jika dipanaskan akan memancarkan
energi radiasi. Energi radiasi yang dipancarkan oleh benda hitam disebut
radiasi benda hitam.
Ekperimen tentangradiasi kalor benda pertama kali dilakukan
oleh Joseph Stefan dan Ludwig Boltzmann, diperoleh kesimpulan yang dinyatakan
dalam rumus :
dengan:
W = intensitas radiasi kalor yang dipancarkan benda tiap
detiknya (watt)
e = emisivitas benda
σ = kontante Stefans – Boltzmann (5,670 x 10-8Wm-2K-4)
A = luas permukaan benda (m2)
T = suhu benda (K)
Persamaan diatas
disebut dengan Hukum Stefan – Boltzmann. Emisivitas adalah konstanta
yang besarnya tergantung pada sifat permukaan benda yang mempunyai nilai antara
0 hingga 1.
Untuk benda yang mempunyai emisivitas 1 dinamakan benda
hitam, yaitu suatu benda yang mempunyai sifat menyerap semua kalor. Benda hitam
diidentikkan dengan benda berongga yang memiliki lubang kecil.
Model radiasi benda hitam dapat ditampilkan pada gambar
berikut.
b. Hukum pergeseran Wien
Seorang fisikawan dari bangsa Jerman,berhasil menemukan
suatu hubungan empiris sederhanabahwa radiasi benda hitam selalu terdapat
panjang gelombangyang membawa energi paling besar (intensitas maksimum),dan
panjang gelombang yang membawa intensitas paling besar(maksimum) selalu
bergeser terus ke arah panjang gelombanglebih kecil ketika suhu benda tersebut
bertambah. Pernyataan ini dikenal dengan hukum pergeseran Wienyang dirumuskan
dengan:
T = suhu
mutlak ( K )
λm = intensitas
maksimum ( MW/m2 )
C = suatu
konstanta tetapan pergeseran Wien = 2,898 x 10-3 mK.
c. Teori klasik dan teori Planck
Pada tahun 1901, Planck mengetengahkan hipotesa bahwa cahaya
(gelombang elektromagnetik) harus dianggap sebagai paket-paket energi yang
disebut foton. Besar paket energi tiap foton dirumuskan sebagai :
dengan:
E = Energi tiap foton dalam Joule.
f = Frekwensi cahaya.
h = Tetapan Planck yang besarnya h =
6,625 .10 –34 J.det
2. Efek Fotolistrik
Efek fotolistrik yaitu terlepasnya elektron dari permukaan
logam karena logam tersebut disinari cahaya. Untuk menguji teori kuantum yang
dikemukakan oleh Max Planck, kemudian Albert Einstein mengadakan suatu
penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki bahwa cahaya merupakan pancaran
paket-paket energi yang kemudian disebut foton yang memiliki energi sebesar hf.
Percobaan yang dilakukan Einstein lebih dikenal dengan sebutan efek
fotolistrik. Skema percobaan efek fotolistrik dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar berikut merupakan grafik hubungan antara intensitas
dengan potensial henti.
dengan :
Ek = energi kinetik elektron foto (J atau eV)
m = massa elektron (kg)
v = kecepatan elektron (m/s)
e = muatan elektron (C)
Vo = potensial henti (volt)
3. Efek Compton
Efek compton ditemukan oleh Arthur Holy Compton pada tahun
1923. Menurut teori kuantum cahaya, foton berlaku sebagai partikel, hanya foton
tidak memiliki massa diam. Jika pendapat ini benar, maka berdasarkan peristiwa
efek fotolistrik yang dikemukakan oleh Einstein, Arthur Holy Compton pada tahun
1923 telah mengamati gejala-gejala tumbukan antara foton yang berasal dari
sinar X dengan elektron. Compton mengamati hamburan foton dari sinar X oleh
elektron dapat diterangkan dengan menganggap bahwa foton seperti partikel
dengan energi hf dan momentum hf/c cocok seperti yang diusulkan oleh Einstein.
Skema percobaan efek compton dapat dilihat pada gambar berikut.
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum dan kekekalan
energi Compton berhasil menunjukkan bahwa perubahan panjang gelombang foton
terhambur dengan panjang gelombang semula, yang memenuhi persamaan :
dengan:
λ = panjang gelombang sinar X sebelum tumbukan (m)
λ’ = panjang gelombang sinar X setelah tumbukan (m)
h = konstanta Planck (6,625 × 10-34 Js)
mo = massa diam elektron (9,1 × 10-31 kg)
c = kecepatan cahaya (3 × 108 ms-1)
θ = sudut hamburan sinar X terhadap arah semula (derajat
atau radian)
Besaran
sering disebut dengan panjang gelombang
Compton. Jadi jelaslah sudah bahwa dengan hasil pengamatan Compton tentang
hamburan foton dari sinar X menunjukkan bahwa foton dapat dipandang sebagai
partikel, sehingga memperkuat teori kuantum yang mengatakan bahwa cahaya
mempunyai dua sifat, yaitu cahaya dapat sebagai gelombang dan cahaya dapat
bersifat sebagai partikel yang sering disebut sebagai dualime gelombang cahaya.
4. Teori De Broglie
Pada tahun 1924 Louise de Broglie mengemukakan pendapatnya
bahwa cahaya dapat berkelakuan seperti partikel, maka partikel pun seperti
halnya elektron dapat berkelakuan seperti gelombang. Sebuah foton dengan
frekuensi f memiliki energi sebesar hf dan memiliki momentum
karena c =
fλ, maka momentum foton dapat dinyatakan
sehingga panjang gelombang foton dapat
dinyatakan
untuk benda
yang bermassa m bergerak dengan kecepatan memilki momentum linier sebesar mv
maka panjang gelombang de Broglie dari benda itu dinyatakan dengan persamaan :
Untuk menguji hipotesis yang dilakukan oleh Louise de
Broglie pada tahun 1927, Davisson dan Germer di Amerika Serikat dan G.P.
Thomson di Inggris secara bebas meyakinkan hipotesis Louise de Broglie dengan
menunjukkan berkas elektron yang terdifraksi bila berkas ini terhambur oleh
kisi atom yang teratur dari suatu kristal. Davisson dan Germer melakukan suatu
eksperimen dengan menembakkan elektron berenergi rendah yang telah diketahui
tingkat energinya kemudian ditembakkan pada atom dari nikel yang diletakkan
dalam ruang hampa. Berdasarkan hasil pengamatan Davisson dan Germer terhadap
elektron-elektron yang terhambur ternyata dapat menunjukkan adanya gejala
interferensi dan difraksi. Dengan demikian hipotesis Louise de Broglie yang
menyatakan partikel dapat berkelakuan sebagai gelombang adalah benar.
Dari hasil percobaan tentang efek fotolistrik, efek Compton
dan difraksi elektron menunjukkan adanya dualisme sifat cahaya yaitu cahaya
dapat bersifat sebagai gelombang dan di sisi lain cahaya dapat bersifat
partikel.
CONTOH SOAL
1. Dua buah bola sejenis tapi berbeda ukuran memancarkan
energi radiasi yang sama besar ke sekitarnya. Jika bola A berjari-jari r
bersuhu T, maka bola B yang berjari-jari 2r akan bersuhu…
A. 0,3 T
B. 0,5 T
C. 0,7 T
D. 0,9 T
E. 1,1 T
Pembahasan
2. Permukaan matahari didominasi warna kuning yang memiliki
panjang
gelombang 5800 ? . Dengan konstanta Wien 2,9.10-3
mK suhu permukaan
matahari sekitar .....
A. 4000 K
B. 5000 K
C. 6000 K
D. 7000 K
E. 8000 K
Pembahasan :
Hukum pergeseran Wien
5800.10-10 .T = 2,9.10-3
T = 5000 K
Jawaban : B
3. Grafik di bawah adalah grafik hubungan Ek (energi kinetik
maksimum) foto elektron terhadap frekuensi sinar yang digunakan pada efek foto
listrik. Nilai P pada grafik tersebut adalah :
A. 2,64 x 10-33 J
B. 3,3 x 10-33 J
C. 6,6 x 10-20 J
D. 2,64 x 10-19 J
E. 3,3 x 10-19 J
Pembahasan :
Jawaban : C
4. Foton menumbuk electron di udara. Jika massa electron m,
konstanta
Plank h dan kecepatan cahaya C maka penambahan panjang
gelombang
terbesar foton yang mungkin adalah ….
Pembahasan :
Besar penambahan panjang gelombang :
λmak jika (1-cosθ) maksimum = 2
Θ = 1800 (foton berbalik arah)
Jawaban : D
5. Sebuah partikel memiliki energi kinetic Ek panjang
gelombang De Broghlie
nya λ . Jika kemudian energi kinetiknya turun menjadi 0,25
Ek panjang
gelombang De Broghlie nya menjadi …
A. 0,25 λ
B. 0,5 λ
C. λ
D. 2 λ
E. 4 λ
Pembahasan :
Sumber : https://primemobile.co.id/materi/konten_teks/1402